Sosialisasi Manajemen Produksi Pada UMKM Tanjung Aur Desa Jenggalu

Oleh : Nola Windirah, S.P., M.Si (Ketua); Dr. Mustopa Romdhon, S.P., M.Si; Ir. Ellys Yuliarti, M.Si

Perkembangan jumlah UMKM di Provinsi Bengkulu mengalami kecenderungan meningkat. Dilansir dari Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Bengkulu, di ketahui bahwa kabupaten seluma menduduki posisi ketiga setelah Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara sebagai kabupaten terbanyak yang memiliki UMKM aktif.

Peran aktif dari Badan Usaha Milik Desa yang terbentuk dari Undang-undang RI Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, menjadi salah satu pendorong terhadap pertumbuhan UMKM desa. Desa Jenggalu Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma menjadi salah satu desa yang mengembangkan UMKM melalui pendanaan Bumdes.

UMKM Tanjung Aur merupakan salah satu unit usaha yang dikembangkan Desa Jenggalu yang bergerak di pengolahan keripik ubi kayu dan juada keras. Pembentukan UMKM Tanjung Aur berawal dari adanya kelompok wanita tani (KWT) Tanjung Aur desa Jenggalu yang aktif dalam menjalankan aktivitas kelompok.

“Mengelolah keripik ubi sudah biasa dilakukan, namun untuk memastikan kualitas produk sama dalam jumlah yang banyak merupakan salah satu kesulitan dalam menjalankan usaha ini, karena kami belum terbiasa memproduksi keripik dalam jumlah besar,” Ungkap sekretaris UMKM.

Dunia pendidikan turut andil dalam perkembangan UMKM Kabupaten Seluma. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Bengkulu hadir menawarkan solusi dari permasalahan yang tengah dihadapi UMKM Tanjung Aur terkait manajemen produksi.

Senin 6 Juni 2022 telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan terkait manajemen produksi oleh :

  • Nola Windirah, S.P., M.Si (Ketua);
  • Dr. Mustopa Romdhon (Anggota 1), S.P., M.Si;
  • Ir. Ellys Yuliarti, M.Si (Anggota 2).

Kegiatan ini diselenggarakan di rumah produksi Tanjung Aur Desa Jenggalu Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma yang dihadiri oleh seluruh anggota UMKM Tanjung Aur berjumlah 15 orang.

Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan meliputi penyampaian informasi terkait manajemen produksi keripik ubi kayu, pengenalan alat-alat produksi, serta jenis-jenis ubi kayu yang baik untuk dijadikan bahan utama produksi.

Antusias peserta sangat baik ditunjukkan dari aktifnya peserta dalam berdiskusi dan keikutsertaannya dalam praktek produksi.

“Alat-alat produksi keripik ubi kayu yang dikenal oleh anggota UMKM hanya pisau biasa, sehingga kami juga mengenalkan beberapa alat potong khusus yang digunakan memotong ubi kayu menjadi keripik,” Tutur Ketua Nola.

Leave A Reply

Your email address will not be published.