Pengabdian Kepada Masyarakat, Pengenalan Eco Enzyme, POB Dan Eco Brick

Oleh : Nyayu Neti Arianti, Marlin, Rahmi Yuristia

Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Berdasarkan jenisnya sampah terbagi atas dua yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat.

Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat. Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai.

Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.

Yang dapat kita lakukan untuk pengelolaan sampah agar memiliki nilai ekonomis adalah dengan mengelola sampah dengan prinsip 3R (Reuse Reduce Recycle). Reuse (penggunaan kembali) adalah menggunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang masih sama ataupun fungsi yang beda.

Reduce (Pengurangan) adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah. Recycle (daur ulang) adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan. Pengelolaan sampah dengan sistem 3R bisa dicoba oleh siapa saja dimana saja.

Untuk memberikan pengenalan kepada masyarakat bagaimana mengelola sampah dengan baik dan menjadikannya bernilai ekonomis, tim Tim Prodi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Sosek) Universitas Bengkulu, yang terdiri dari dosen yaitu  Ir. Nyayu Neti Arianti M.Si, Dr. Marlin, M.Sc. dan Rahmi Yuristia SP., MSi beserta  mahasiswa Silvi Permata Sari dan kawan- kawan melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2022 pada Kelompok Ibu-Ibu RT 18, Kelurahan Rawa makmur Kota Bengkulu.

Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan pada anggota kelompok sasaran yang berjumlah sekitar 15 orang. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu sore tersebut terlaksana dengan baik dan lancar. Peserta mengikuti kegiatan dengan antusiasme yang tinggi.

Dalam kegiatan ini peserta diajak untuk mengenal cara-cara pengelolaan sampah, memilah sampah menjadi sampah organic dan an organic, Sampah Organik dapat dijadikan bahan untuk membuat Eco enzyme dan sampah an organic dapat dijadikan bahan untuk membuat Ecobrick dan kerajinan lainnya seperti tas dari sampah plastik.

Lalu apakah itu eco enzyme dan eco brick? Eco enzym adalah cairan serbaguna organic yang dapat digunakan oleh rumah tangga, usaha pertanian, atau usaha peternakan. Eco Enzym adalah alternatif alami daripada bahan kimia sintetis berbahaya di rumah.

Pada dasarnya, eco enzyme ini akan mempercepat reaksi biokimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan ampas buah atau sayuran. Ecobrick adalah solusi transisi plastic. 

Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali. Apakah anda siap membangun menggunakan eco brick? Jika sudah memiliki ecobrick cukup banyak, maka ecobrick dapat disusun menjadi module dan ruang hijau.

Penulis : Nyayu Neti Arianti, Marlin, Rahmi Yuristia Mahasiswi Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Bengkulu.

Leave A Reply

Your email address will not be published.