Ikhlas Itu Indah

Suatu hari disuatu pedesaan hiduplah seorang laki-laki beserta istri dan 2 orang anaknya. Anak mereka keduanya lelaki, namun sifat dan penampilan mereka sangat berbeda.
Sang kakak, dior, berperawakan gagah, tinggi, bersih, dan berbulu. Sedangkan sang adik, eliot berkulit mulus bak salju.
Semasa hidupnya laki-laki ini sangat mencintai kedua anaknya. Begitu pun istrinya, mereka berdua sangat mencintai kedua anaknya.
Namun suatu hari, laki-laki tersebut harus mengalami musibah. Ia terkena sakit dan tidak bisa bekerja mencari nafkah untuk istri dan kedua anaknya.
Anak sulungnya, dior yang harus menggantikan lelaki itu untuk menghidupi keluarga mereka. eliot yang berfisik lemah justru iri melihat kakaknya karena merasa tidak bisa membantu keluarganya seperti yang dilakukan sang kakak.
Saat terbaring di tempat tidur, laki-laki ini meminta dior untuk membuatkan makanan yang disukainya. selain itu laki-laki itu juga menjanjikan harta warisan kepada si sulung sebagai imbalan dari membuatkan makanan kesukaannya.
Istri laki-laki itu diam-diam menguping pembicaraan suami dan anak sulungnya, istrinya langsung membicarakan hal itu kepada eliot, anak bungsu mereka.
Karena tidak ingin warisan hanya jatuh kepada dior, sang istri merencanakan sesuatu untuk mengambil kesempatan untuk memperoleh harta warisan.
Ia pun membuatkan makanan kesukaan suaminya lalu dimintanya si bungsu untuk mengantarkan makanan tersebut kepada ayahnya. namun si istri memerintahkan eliot untuk mengaku bahwa makanan itu buatan eliot sendiri.
Setelah makanan itu dimakan oleh sang lelaki itu, dia berterimakasih kepada anaknya dan menganugerahkan semua hartanya kepada si bungsu, eliot.
“Baik sekali engkau sudah membuatkanku makanan ini, anakku. disisa umurku ini, aku mohonkan kepadamu untuk menjaga semua apa yang aku tinggalkan.” kata lelaki itu.
Sulung yang mengetahui bahwa warisan tersebut telah diberikan kepada si bungsu, bertanya pada lelaki itu. “Ayah, kenapa tidak disisakan anugerah itu sedikit untukku? kau memberikan semuanya kepada adikku. Lalu bagaimana aku akan hidup setelah ini?”
Lelaki itu menjawab “bekerjalah dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, nak. Biarlah adikmu menjaga semua yang sudah kutitipkan. Jagalah dirimu baik-baik dan hiduplah dengan benar.”
Sulung sedikit marah, namun apalah daya semuanya sudah diberikan kepada adiknya.
Setelah 3 hari kemudian, laki-laki itupun meninggal.
Sulung tinggal bersama istrinya dan tetap bekerja, sedangkan si bungsu tinggal bersama ibunya dan mengelola apa yang ditinggalkan ayahnya dengan baik.
Ide cerita : Sausan Citra Ramadhanty